Arsip untuk Agustus, 2010

MERINDUKANMU

terduduk di layar kaca
yang biasa ku lihat
sang mentari dari luar jendela
memaksa masuk kedalam kamarku
menemani hariku dengan segelas kopi
asap yang keluar dari asap rokokku
seakan menemani kedamaianku
betapa indahnya hari ini
ku dapatkan pesan dari seorang yang kusayangi
selamat pagi katanya
dirimu yang ada di sana
mungkin merindukanku?
dan diriku menunggu hujan
serta malam yang akan mempertemukan kita
disana di tempat kita
tempat dimana merasakan kebahagiaan
kesedihan malam yang kita lalui bersama
namun dibalik itu aku merasa hidup
karna aku yang lemah ada di pangkuanmu
sang bintang yang ada di balik hatiku
adzan dzuhur……..070409

terduduk di layar kaca yang biasa ku lihatsang mentari dari luar jendelamemaksa masuk kedalam kamarkumenemani hariku dengan segelas kopi
asap yang keluar dari asap rokokkuseakan menemani kedamaiankubetapa indahnya hari iniku dapatkan pesan dari seorang yang kusayangiselamat pagi katanya
dirimu yang ada di sanamungkin merindukanku?dan diriku menunggu hujanserta malam yang akan mempertemukan kitadisana di tempat kita
tempat dimana merasakan kebahagiaankesedihan malam yang kita lalui bersamanamun dibalik itu aku merasa hidupkarna aku yang lemah ada di pangkuanmusang bintang yang ada di balik hatiku
adzan dzuhur……..070409

Tinggalkan komentar

RAGU EUY

Kunci gerbang belum terbuka untuk khalayak awam
Rapat sekali bentuk barisan tak sedikitpun bau harum tercium
Wanginya bisa mematikan setiap syaraf
Jauhnya mampu mengukur garis lintas dan tiap penjuru
Selaras dengan kesederhanaan yang dianut
Bagai racun dunia madu diakhirnya
Lidah memanjang karena hutang tak dilunasi
Banyak terurai kata memenuhi kekosongan ruang
Menegaskan bahwa diri tak pernah sendiri
Kegelapan mengajari untuk belajar menutup mata
Dan Siang hari mendidik untuk belajar menerima kenyataan
Dan waqtu mengatakan kesetiaan itu adalah hidup dan matiku
Normal bila dishubuh hari bulu ari pada berdiri
Lalu mentari menyinari memberi kehangatan pada diri
Panaspun meredup meninggalkan jejaknya dibatu-batu penunggu
Sedang malam dihiasi kerlap-kerlip bintang
Kilauannya memberi petunjuk kepada siapa mesti berharap
Pagipun datang melabuhkan perahu dipantai tanpa tepi
Pasirnya berjatuhan memenuhi tangan-tangan yang menengadah
Tak terhitung jumlahnya seperti tak terhitungnya permohonan
Tak seperti tak terhitungnya pengabdian
Sempurnalah sudah bila merasakan diri tak memiliki apa-apa
Berjalan seperti air yang mengalir mengikis dinding zaman
Menghembus pasti menyusup ke pori-pori otak kiri
Menusuk ke dalam lingkup keangkuhan dan melubanginya
Tak berani lagi memandang sesuatu dengan sebelah kepastian
Membisu beribu basa mengurung dua prasangka dalam kedamaian
Dimenjelang akhjr usia pergerakan
Kudiamkan jasad dan jiwa dalam kumpulan kebaikan
JOELS 24 JAN 08
17;23 WIB LEBAKWANGY ASYRY

Kunci gerbang belum terbuka untuk khalayak awamRapat sekali bentuk barisan tak sedikitpun bau harum terciumWanginya bisa mematikan setiap syarafJauhnya mampu mengukur garis lintas dan tiap penjuruSelaras dengan kesederhanaan yang dianut
Bagai racun dunia madu diakhirnyaLidah memanjang karena hutang tak dilunasiBanyak terurai kata memenuhi kekosongan ruangMenegaskan bahwa diri tak pernah sendiriKegelapan mengajari untuk belajar menutup mataDan Siang hari mendidik untuk belajar menerima kenyataanDan waqtu mengatakan kesetiaan itu adalah hidup dan matiku
Normal bila dishubuh hari bulu ari pada berdiriLalu mentari menyinari memberi kehangatan pada diriPanaspun meredup meninggalkan jejaknya dibatu-batu penungguSedang malam dihiasi kerlap-kerlip bintangKilauannya memberi petunjuk kepada siapa mesti berharap
Pagipun datang melabuhkan perahu dipantai tanpa tepiPasirnya berjatuhan memenuhi tangan-tangan yang menengadahTak terhitung jumlahnya seperti tak terhitungnya permohonanTak seperti tak terhitungnya pengabdian
Sempurnalah sudah bila merasakan diri tak memiliki apa-apa                               Berjalan seperti air yang mengalir mengikis dinding zaman           Menghembus pasti menyusup ke pori-pori otak kiri           Menusuk ke dalam lingkup keangkuhan dan melubanginya          Tak berani lagi memandang sesuatu dengan sebelah kepastian        Membisu beribu basa mengurung dua prasangka dalam kedamaian           Dimenjelang akhjr usia pergerakan               Kudiamkan jasad dan jiwa dalam kumpulan kebaikan

JOELS 24 JAN 0817;23 WIB LEBAKWANGY ASYRY

Tinggalkan komentar

First Cinta si Harun

SESAAT SETELAH TANGISMU KAU SEMATKAN DIDADAKU
KUBUSUNGKAN KEANGKUHANKU BERSAMA KEMESRAAN MALAM
SULITNYA MENEMUKANMU DIBAWAH BAYANG-BAYANG TAK TANTU
RABALAH AKu, TAMPARLAH AKu
TUSUKLAH AKu AGAR TAK ADA LAGI HINA DIHATIKU
SEMALAM TELAH BERLALU
SAAT ITU AKu SENDIRI LUSUH DAN HAMPA
KINI AKu MENJADI SEORANG KOMANDAN KESEPIAN
MEMPUNYAI PEDANG PANJANG
UNTUK MEMIMPIN PASUKAN PENGHANCUR KERAMAIAN
AKu MALU DAN TERJEBAK RINDU TERCABIK-CABIK MENAHAN RASA ITU
[ Harun tlah menulis ]
Sulit mencari celah untuk menyebrang,tebingnya terlalu curam bagiku
Kupilih batu demi batu yang kasar,agar tak terjatuh dan dibawa air menjauh
Kubasuh kaki dan tanganku dengan khusu
Kutundukan kepalaku pada aturan aliran ketulusan
Mengerahkan semua kekuatan untuk melewati klimaks sore ini
Cita-cita yang belum matang tenggelam dan mati,dilindas panca roba yang belum dikenali
Mata terhibur memndang permukaan laut yang lincah goyangannya
Tak menyadari bagaimana kenyataan didalamnya,gelap dan tak berudara
Batu karang tegar menantang ombak menghadang
Umurnya tak terbilang,sehingga ia bijak menghadapi gelombang pasang
Keras dan teguh menegakan aturan
Kesabarannya menyelami sampai kedasar samudera
Di ufuk sana terlihat mentari menyinari
Warnanya menghiasi disekitar jatuhnya cahaya,pesona yang begitu indah
Tapi ketahuilah,maka sesungguhnya ilmu itu menghiasi pemiliknya
Melebihi keindahan manapun yang kau jumpai
Seperti ketika sinar menyinari pohon-pohon di pegunungan
Menumbuhkan kembang-kembang baru yang semerbak harumnya
Menyelimuti kulitnya dengan ketebalan kabut
TONGKANG-TONGKANG BERDERET DIPESISIR PELABUHAN
MENUNGGU UNTUK DIKAYUH MENYUSURI PANTAI-PANTAI MISTERI
MASIH ASING DARI PIJAKAN-PIJAKAN TAK SUCI
DESIR ANGIN MENGGOYANGKAN DAHAN-DAHAN PERLAHAN-LAHAN
IRAMA KEHENINGAN BARU AKAN DIMAINKAN
Degup jantung seolah akan lepas dari kendalinya
Tak kuasa menahan Kepedulian hadir kembali dalam kehidupan
Dan tak mengacuhkan batas waqtu yang di isyaratkan
Akan kupenuhi bait demi bait agar mengingatmu
Baris demi baris hanya untuk memujamu
PENUH ARTI BAGIKU JIKA SEMPURNA KU MEMUJIMU
[ 050208 /060208/070208 JOELS 29 MUHARROM 1429 H.]


SESAAT SETELAH TANGISMU KAU SEMATKAN DIDADAKUKUBUSUNGKAN KEANGKUHANKU BERSAMA KEMESRAAN MALAMSULITNYA MENEMUKANMU DIBAWAH BAYANG-BAYANG TAK TANTURABALAH AKu, TAMPARLAH AKuTUSUKLAH AKu AGAR TAK ADA LAGI HINA DIHATIKUSEMALAM TELAH BERLALUSAAT ITU AKu SENDIRI LUSUH DAN HAMPAKINI AKu MENJADI SEORANG KOMANDAN KESEPIANMEMPUNYAI PEDANG PANJANGUNTUK MEMIMPIN PASUKAN PENGHANCUR KERAMAIANAKu MALU DAN TERJEBAK RINDU TERCABIK-CABIK MENAHAN RASA ITU[ Harun tlah menulis ] Sulit mencari celah untuk menyebrang,tebingnya terlalu curam bagikuKupilih batu demi batu yang kasar,agar tak terjatuh dan dibawa air menjauhKubasuh kaki dan tanganku dengan khusuKutundukan kepalaku pada aturan aliran ketulusanMengerahkan semua kekuatan untuk melewati klimaks sore iniCita-cita yang belum matang tenggelam dan mati,dilindas panca roba yang belum dikenali
Mata terhibur memndang permukaan laut yang lincah goyangannyaTak menyadari bagaimana kenyataan didalamnya,gelap dan tak berudaraBatu karang tegar menantang ombak menghadangUmurnya tak terbilang,sehingga ia bijak menghadapi gelombang pasangKeras dan teguh menegakan aturan
Kesabarannya menyelami sampai kedasar samuderaDi ufuk sana terlihat mentari menyinariWarnanya menghiasi disekitar jatuhnya cahaya,pesona yang begitu indahTapi ketahuilah,maka sesungguhnya ilmu itu menghiasi pemiliknyaMelebihi keindahan manapun yang kau jumpaiSeperti ketika sinar menyinari pohon-pohon di pegununganMenumbuhkan kembang-kembang baru yang semerbak harumnyaMenyelimuti kulitnya dengan ketebalan kabut
TONGKANG-TONGKANG BERDERET DIPESISIR PELABUHANMENUNGGU UNTUK DIKAYUH MENYUSURI PANTAI-PANTAI MISTERIMASIH ASING DARI PIJAKAN-PIJAKAN TAK SUCIDESIR ANGIN MENGGOYANGKAN DAHAN-DAHAN PERLAHAN-LAHANIRAMA KEHENINGAN BARU AKAN DIMAINKAN
Degup jantung seolah akan lepas dari kendalinyaTak kuasa menahan Kepedulian hadir kembali dalam kehidupanDan tak mengacuhkan batas waqtu yang di isyaratkanAkan kupenuhi bait demi bait agar mengingatmuBaris demi baris hanya untuk memujamuPENUH ARTI BAGIKU JIKA SEMPURNA KU MEMUJIMU[ 050208 /060208/070208 JOELS 29 MUHARROM 1429 H.]

Tinggalkan komentar

LUPA

SEORANG PEMUDA BERJANJI KEPADA KEKASIHNYA
‘HIDUP DAN MATIKU HANYA UNTUKMU’
TAK ADA YANG BISA MENGISI KEKOSONGANKU SELAIN DIRIMU
PAGI DAN SORE HARI YANG TERBAYANG CUMA SENYUMMU
PENGORBANAN KASIH SAYANGMU MELEBURKAN RASAKU
YANG TADINYA MEMBEKU
KUKURAS SEMUA TENAGA DAN PIKIRAN UNTUK MENYENANGKAN MEMBAHAGIAKAN DIRIMU
TAK ADA HUJAN TAK ADA GELAP YANG DITUJU DAN DIHARAP HANYA KERAMAHANMU
SEORANG BAPAK BERTUTUR TERHADAP ANAKNYA
TELAH HILANG SEBAGIAN DARI KEHIDUPANKU UNTUK MENGURUS PERBEKALANMU
KETERBATASAN MENJADIKAN SEMAKIN JELASNYA KETIDAK SEMPURNAANKU
PENDIDIKAN TENTANG MORAL DAN RUHANIAH DARI SEORANG PANUTAN
YANG BELUM DIPAHAMI OLEHMU
DARAHKU MENGALIR DALAM TUBUHMU MENJADI PENYAMBUNG CITA CITA
YANG BELUM TERCIPTA
DUA MANUSIA  DENGAN DUA KEINGINAN MENGHARAP BISA SAMA
DUA KETURUNAN BERASAL DARI SUMBER DAN CAIRAN YANG SAMA
MUDAH BERSATU MUDAH PULA TERPISAH
MUDAH MENCINTA MUDAH JUGA MEMBENCI
MERASA MEMAHAMI PADAHAL  JAUH DARI SEBENAR BENARNYA MA’NA
SEMUA DEMI PEMUAS SYAHWAT MENGORBANKAN KETULUSAN YANG LAINNYA
MENTARI SETIA MENYINARI MENGAJARKAN PADA INSAN UNTUK SENANTIASA KUKUH
LANGIT SENANTIASA MEMAYUNGI BUMI DARI BENCANA
WALAU TERKADANG  ITU DATANG DARINYA
KEMANA KEIKHLASAN AKAN DICARI JIKA JALAN TERTUTUP UNTUK KESANA
SAYAP TLAH PATAH KAKI TLAH PINCANG
SEMPURNALAH KEHINAAN SAAT INI
TAK ADA LAGI KEMULIAAN UNTUK BISA DIBANGGAKAN
MENCARI TERUS  DIMANA JIWA PANTAS BERLABUH
DIMANA MENITIPKAN PENGHARAPAN AGAR SELALU TERJAGA
YANG DITERIMA DAN YANG DIAMBIL TAK BISA LAGI DIMILIKI
PERIH YANG DITAHAN SAKIT YANG DIALAMI LUKA YANG ADA NODA YANG TAMPAK
HINA YANG TERBAWA BODOH YANG DITUTUPI LUPA YANG DIINGKARI
BUTA YANG DITAQDIRKAN
MISKIN YANG DISOMBONGKAN DEKIL YANG DIHIASI
KEHIDUPAN DISINI DILUKIS DUA MAKHLUK SEKEHENDAKNYA
DENGAN TINTA DAN KERTAS SEADANYA
KERUSAKAN DAN KEINDAHAN ADALAH YANG MENJADI HARAPAN
CERITA INI PERNAH DIKISAHKAN ORANG ORANG TERDAHULU
DAN KINI SUDAH MENJADI TANAH TEMPAT MENGINJAKAN ALAS ALAS KOTOR
ILMUNYA MEJADI PISAU UNTUK MEMBUNUH MEMUTUS PERJALANAN KARIMNYA
ILHAMNYA UNTUK MEMUTAR BALIKAN WAQTU
KESELAMATAN BAGI SIAPA YANG MENGHARAPKAN
AIR SUDAH MENGGENANG API SUDAH MEMBAKAR
DAN DUA SEJOLI LUPA
MEREKA ADA ………….. ADA DITENGAH TENGAH PANAS DAN DINGIN ITU

SEORANG PEMUDA BERJANJI KEPADA KEKASIHNYA                           ‘HIDUP DAN MATIKU HANYA UNTUKMU’  TAK ADA YANG BISA MENGISI KEKOSONGANKU SELAIN DIRIMU  PAGI DAN SORE HARI YANG TERBAYANG CUMA SENYUMMU   PENGORBANAN KASIH SAYANGMU MELEBURKAN RASAKU    YANG TADINYA MEMBEKU  KUKURAS SEMUA TENAGA DAN PIKIRAN UNTUK MENYENANGKAN MEMBAHAGIAKAN DIRIMU   TAK ADA HUJAN TAK ADA GELAP YANG DITUJU DAN DIHARAP HANYA KERAMAHANMU
SEORANG BAPAK BERTUTUR TERHADAP ANAKNYA  TELAH HILANG SEBAGIAN DARI KEHIDUPANKU UNTUK MENGURUS PERBEKALANMU  KETERBATASAN MENJADIKAN SEMAKIN JELASNYA KETIDAK SEMPURNAANKU  PENDIDIKAN TENTANG MORAL DAN RUHANIAH DARI SEORANG PANUTAN  YANG BELUM DIPAHAMI OLEHMU  DARAHKU MENGALIR DALAM TUBUHMU MENJADI PENYAMBUNG CITA CITA  YANG BELUM TERCIPTA    DUA MANUSIA  DENGAN DUA KEINGINAN MENGHARAP BISA SAMA  DUA KETURUNAN BERASAL DARI SUMBER DAN CAIRAN YANG SAMA  MUDAH BERSATU MUDAH PULA TERPISAH  MUDAH MENCINTA MUDAH JUGA MEMBENCI  MERASA MEMAHAMI PADAHAL  JAUH DARI SEBENAR BENARNYA MA’NA  SEMUA DEMI PEMUAS SYAHWAT MENGORBANKAN KETULUSAN YANG LAINNYA
MENTARI SETIA MENYINARI MENGAJARKAN PADA INSAN UNTUK SENANTIASA KUKUH  LANGIT SENANTIASA MEMAYUNGI BUMI DARI BENCANA    WALAU TERKADANG  ITU DATANG DARINYA  KEMANA KEIKHLASAN AKAN DICARI JIKA JALAN TERTUTUP UNTUK KESANA  SAYAP TLAH PATAH KAKI TLAH PINCANG   SEMPURNALAH KEHINAAN SAAT INI  TAK ADA LAGI KEMULIAAN UNTUK BISA DIBANGGAKAN
MENCARI TERUS  DIMANA JIWA PANTAS BERLABUH  DIMANA MENITIPKAN PENGHARAPAN AGAR SELALU TERJAGA  YANG DITERIMA DAN YANG DIAMBIL TAK BISA LAGI DIMILIKI  PERIH YANG DITAHAN SAKIT YANG DIALAMI LUKA YANG ADA NODA YANG TAMPAK  HINA YANG TERBAWA BODOH YANG DITUTUPI LUPA YANG DIINGKARI   BUTA YANG DITAQDIRKAN    MISKIN YANG DISOMBONGKAN DEKIL YANG DIHIASI  KEHIDUPAN DISINI DILUKIS DUA MAKHLUK SEKEHENDAKNYA  DENGAN TINTA DAN KERTAS SEADANYA  KERUSAKAN DAN KEINDAHAN ADALAH YANG MENJADI HARAPAN
CERITA INI PERNAH DIKISAHKAN ORANG ORANG TERDAHULU   DAN KINI SUDAH MENJADI TANAH TEMPAT MENGINJAKAN ALAS ALAS KOTOR  ILMUNYA MEJADI PISAU UNTUK MEMBUNUH MEMUTUS PERJALANAN KARIMNYA  ILHAMNYA UNTUK MEMUTAR BALIKAN WAQTU  KESELAMATAN BAGI SIAPA YANG MENGHARAPKAN  AIR SUDAH MENGGENANG API SUDAH MEMBAKAR   DAN DUA SEJOLI LUPA                                   MEREKA ADA ………….. ADA DITENGAH TENGAH PANAS DAN DINGIN ITU

Tinggalkan komentar

PERNAH

tetes air mata yang jatuh pada hari ini
telah mematikan syaraf untuk ku berandai-andai
kesedihan yang terjadi saat ini
telah menjerumuskan ku kedalam perasaan-perasaan yang perih
di tengah siang bolong mulut-mulut menertawakan
kerongkongan yang kehausan
di tengah gelap gulita tubuh-tubuh yang sehat
menyisihkan yang sakit kepinggir jalanan
ku katakana pada diri ” jangan takut dengan gelap malam ”
tak mungkin mulut yang bersih mengotori telinga
mencabik-cabik merananya jiwa
tak mungkin mencintai itu membenci
berjalanlah suara-suara kebaikan menyusuri setiap aliran darah
menyambungkan setiap kasih sayang yang putus
menghidupkan benih-benih ketulusan dan kesabaran
setiap ajal menyapaku kenali aku sedapat kau mau
lalu …
lubang-lubang pori mengeluarkan cairan
hawanya memenuhi sebuah ruang dan waktu
hampir saja aku muntah melupakan kebekuan ku
ujung jari kaki sampai ujung lembar rambut
merasakan kekuatan hebat yang memaksa sesuatu untuk keluar
ingin meninggalkan tubuh yang semakin melemah
membunuh harapan yang belum di umumkan
apa dayaku ngkau pandai memperdayaiku
lemas terasa tulang-tulang penyokong tegaknya badan
tak mampu melangkah apalagi berlari mengejar mimpi
jika aku burung, maka tak terpakai sayap-sayap ku
bila aku macan, tak berpengaruh taring-taring ku
aku menyimpan diseluruh tempat dengan hutang-hutang budiku
apa dayaku ngkau terlalu kaya untuk ku
lahir dan bathin mu sungguh-sungguh sangat sempurna
sehingga membuat lupa siapa aku, di depan mu

tetes air mata yang jatuh pada hari initelah mematikan syaraf untuk ku berandai-andaikesedihan yang terjadi saat initelah menjerumuskan ku kedalam perasaan-perasaan yang perihdi tengah siang bolong mulut-mulut menertawakankerongkongan yang kehausandi tengah gelap gulita tubuh-tubuh yang sehatmenyisihkan yang sakit kepinggir jalananku katakana pada diri ” jangan takut dengan gelap malam ”
tak mungkin mulut yang bersih mengotori telingamencabik-cabik merananya jiwatak mungkin mencintai itu membenciberjalanlah suara-suara kebaikan menyusuri setiap aliran darahmenyambungkan setiap kasih sayang yang putusmenghidupkan benih-benih ketulusan dan kesabaransetiap ajal menyapaku kenali aku sedapat kau maulalu …lubang-lubang pori mengeluarkan cairanhawanya memenuhi sebuah ruang dan waktuhampir saja aku muntah melupakan kebekuan ku
ujung jari kaki sampai ujung lembar rambutmerasakan kekuatan hebat yang memaksa sesuatu untuk keluaringin meninggalkan tubuh yang semakin melemahmembunuh harapan yang belum di umumkanapa dayaku ngkau pandai memperdayaiku
lemas terasa tulang-tulang penyokong tegaknya badantak mampu melangkah apalagi berlari mengejar mimpijika aku burung, maka tak terpakai sayap-sayap kubila aku macan, tak berpengaruh taring-taring ku
aku menyimpan diseluruh tempat dengan hutang-hutang budikuapa dayaku ngkau terlalu kaya untuk kulahir dan bathin mu sungguh-sungguh sangat sempurnasehingga membuat lupa siapa aku, di depan mu

Tinggalkan komentar

BLACK ROOM

Ternyata mata tak sanggup menggambarkan seperti
Apa yang hati lukiskan
Juga lidah tak bisa menuturkan semerdu lagu
Apa yang hati nyanyikan
Tangan tak mampu menggenggam sepenuh janji yang di tekadkan pada hati
Langkahnya kaki selalu di belakangi hati
Tak punya harapan tuk melewati
Hati yang paling dalam, ataukah hati yang paling berpaling
Kini hanya ada aku
Dan pilihan – pilihan semu
Cinta dan nafsu belum nampak wujud dan rupanya
Kasih dan benci saling terikat tak mudah di sekat
Lalu dimana kekuatan yang dengan mudah bisa melepas semua itu
Lupakan kejadian kemaren dan menguburnya dalam – dalam
Lalu tancapkan batu nisan di atasnya agar semua yang melihat tahu
Setiap yang mengamati mengerti
Bahwa aku telah mati bersama rangkai – rangkai mimpi
Bahwa aku sudah tumbang meninggalkan beberapa angan
Terlalu lemah asa untuk membangun jiwa yang kuat
Terlelap dengan tidur pagi dan secangkir coffee
Remuk ragaku bila harus membenci semua yang di musuhi
Rapuh tulangku mengasihi setiap yang di benci
Luluhlah aku dengan segala keterbatasanku
Bersandar pada perasaan yang tidak tepat saatnya
Sekelumit permasalahan yang singgah terasa, betapa membuat lelah
Bertubi – tubi janji di ingkari dan di ingkari
Ratapi diri, mengapa ini yakin terjadi
Betapa mudah ucapan mendangkalkan pemahaman yang dalam
Lirik sana – sini hanya untuk mencari kepastian
Menjadi benteng pertama awal rasa di ciptakan

Ternyata mata tak sanggup menggambarkan sepertiApa yang hati lukiskanJuga lidah tak bisa menuturkan semerdu laguApa yang hati nyanyikanTangan tak mampu menggenggam sepenuh janji yang di tekadkan pada hatiLangkahnya kaki selalu di belakangi hatiTak punya harapan tuk melewatiHati yang paling dalam, ataukah hati yang paling berpalingKini hanya ada akuDan pilihan – pilihan semu
Cinta dan nafsu belum nampak wujud dan rupanyaKasih dan benci saling terikat tak mudah di sekatLalu dimana kekuatan yang dengan mudah bisa melepas semua itu
Lupakan kejadian kemaren dan menguburnya dalam – dalamLalu tancapkan batu nisan di atasnya agar semua yang melihat tahuSetiap yang mengamati mengertiBahwa aku telah mati bersama rangkai – rangkai mimpiBahwa aku sudah tumbang meninggalkan beberapa angan
Terlalu lemah asa untuk membangun jiwa yang kuatTerlelap dengan tidur pagi dan secangkir coffeeRemuk ragaku bila harus membenci semua yang di musuhiRapuh tulangku mengasihi setiap yang di benciLuluhlah aku dengan segala keterbatasanku
Bersandar pada perasaan yang tidak tepat saatnyaSekelumit permasalahan yang singgah terasa, betapa membuat lelahBertubi – tubi janji di ingkari dan di ingkariRatapi diri, mengapa ini yakin terjadiBetapa mudah ucapan mendangkalkan pemahaman yang dalamLirik sana – sini hanya untuk mencari kepastianMenjadi benteng pertama awal rasa di ciptakan

Tinggalkan komentar

ARSIP MANUSIAWI DI AZALI

ARWAH ARWAH BERGENTAYANGAN MENEMUI YANG AKAN MENJADI TEMAN DALAM HIDUP,MUSUH DALAM MIMPI.TIBA JUA WAQTUNYA UNTUK MENGACTUALISASIKAN PERBUATAN DZAHULU.TIDAK DISADARI DULU PERNAH BERJANJI MELUKAI LALU MENGOBATI LALU MENYALAHI LALU MENYAKITI LALU MENGINKARI LALU MERASAI SENDIRI.
MENGASIHANI DIRI DENGAN CARA MENGASIHI ORANG LAIN MENYELIMUTI DIRI DENGAN CARA MEMBERI KAIN KEPADA ORANG LAIN MEMPERKAYA DIRI DI AWWALI PERKAYA YANG LAINNYA.YANG DIMILIKI ADALAH YANG DIBERIKAN.DI BERIKAN DENGAN TULUS,TULUS MULUS TANPA ISYARAT APA-APA.
TELAH MENJADI KETETAPAN,BAHWA DUNIA INI SEBAGAI GAMBARAN,WAJAH SEBAGAI CERMINAN, UCAPAN BAGAI HIASAN,TAK ADA KESMPATAN LAGI UNTUK MENGULANG.DULU DITERTAWAKAN, DISISIHKAN,TIDAK UNTUK SEKARANG.
SELAMAT TINGGAL KEPRIBADIAN GANDA,BUKAN SAATNYA LAGI KAU MENEMANI,LEPAS BEBAS SEKEHENDAKNYA,BERENANG DIKOLAM KEBAHAGIAAN, MENYELAMI KEINDAHAN YANG BELUM PERNAH DITEMUKAN,BERSAKSI KEPADA KEKUATAN ILAHI YANG HAQIQI.
APALAGI YANG AKAN DIDUSTAKAN,SEDANGKAN INI
ADALAH AKHIR YANG TERAKHIR.
HARI YANG TIADA HARI LAGI,PENANTIAN YANG TIADA PENANTIAN LAGI,PENYESALAN YANG BUKAN PENYESALAN LAGI NAMANYA. JANUARI 08.
SEMUA SAMA,TEMPAT KEMBALI YANG BERBEDA.
MENYESALAH SEKARANG!KARENA ESOK BUKAN SAATNYA. MENANGISLAH!HINGGA TAK PANTAS LAGI UNTUK MENANGIS.
BELUM PERNAH NGKAU MENGALAMI INI.15;04 SABTU
03 MUHAROM 1428 H.
MUSIC MENGALUN MENGIRINGI SETIAP ROMBONGAN MEMASUKI KEDIAMAN YANG ABADI.
KULIT BAGAI PLASTIC
BIBIR SEPERTI BUAH YANG RANUM
MATA MENDELIX LAYAX KILAUAN INTAN

ARWAH ARWAH BERGENTAYANGAN MENEMUI YANG AKAN MENJADI TEMAN DALAM HIDUP,MUSUH DALAM MIMPI.TIBA JUA WAQTUNYA UNTUK MENGACTUALISASIKAN PERBUATAN DZAHULU.TIDAK DISADARI DULU PERNAH BERJANJI MELUKAI LALU MENGOBATI LALU MENYALAHI LALU MENYAKITI LALU MENGINKARI LALU MERASAI SENDIRI.MENGASIHANI DIRI DENGAN CARA MENGASIHI ORANG LAIN MENYELIMUTI DIRI DENGAN CARA MEMBERI KAIN KEPADA ORANG LAIN MEMPERKAYA DIRI DI AWWALI PERKAYA YANG LAINNYA.YANG DIMILIKI ADALAH YANG DIBERIKAN.DI BERIKAN DENGAN TULUS,TULUS MULUS TANPA ISYARAT APA-APA.TELAH MENJADI KETETAPAN,BAHWA DUNIA INI SEBAGAI GAMBARAN,WAJAH SEBAGAI CERMINAN, UCAPAN BAGAI HIASAN,TAK ADA KESMPATAN LAGI UNTUK MENGULANG.DULU DITERTAWAKAN, DISISIHKAN,TIDAK UNTUK SEKARANG.SELAMAT TINGGAL KEPRIBADIAN GANDA,BUKAN SAATNYA LAGI KAU MENEMANI,LEPAS BEBAS SEKEHENDAKNYA,BERENANG DIKOLAM KEBAHAGIAAN, MENYELAMI KEINDAHAN YANG BELUM PERNAH DITEMUKAN,BERSAKSI KEPADA KEKUATAN ILAHI YANG HAQIQI.APALAGI YANG AKAN DIDUSTAKAN,SEDANGKAN INIADALAH AKHIR YANG TERAKHIR.HARI YANG TIADA HARI LAGI,PENANTIAN YANG TIADA PENANTIAN LAGI,PENYESALAN YANG BUKAN PENYESALAN LAGI NAMANYA. JANUARI 08.
SEMUA SAMA,TEMPAT KEMBALI YANG BERBEDA.MENYESALAH SEKARANG!KARENA ESOK BUKAN SAATNYA. MENANGISLAH!HINGGA TAK PANTAS LAGI UNTUK MENANGIS.BELUM PERNAH NGKAU MENGALAMI INI.15;04 SABTU03 MUHAROM 1428 H.MUSIC MENGALUN MENGIRINGI SETIAP ROMBONGAN MEMASUKI KEDIAMAN YANG ABADI.

KULIT BAGAI PLASTICBIBIR SEPERTI BUAH YANG RANUMMATA MENDELIX LAYAX KILAUAN INTAN

Tinggalkan komentar

7 pelawak gokil versi Panjoel

Acara tv yang bisa dibilang mempopulerkan Sule (selain SuperStar) yaitu OKB, Opera Van Java, dan Awas Ada Sule. Dua yang pertama tayang di Trans7. Sedangkan yang terakhir (Awas Ada Sule) ditayangkan di Global Tv. Jika anda penggemar acara komedi atau sitkom, anda pasti sudah cukup familiar dengan ketiga acara itu.

Sebelum terjun ke 3 acara komedi tersebut, setahu saya Sule juga menjadi MC di sebuah acara musik dangdut di TPI. Mungkin anda tahu acara tv lainnya yang pernah melibatkan Sule?

Alfiansyah (lahir: Jakarta, 25 Agustus 1970) (populer dipanggil Komeng) adalah seorang pelawak Indonesia. Ia terkenal sebagai pembawa acaraSpontan yang ditayangkan di SCTV sejak tahun 1995 hingga sekarang. Pelawak idolanya adalah Benyamin Sueb.

Nama Populer : Tukul Arwana
Nama Lain : Tukul
Nama Asli : Tukul Riyanto.
Tempat Lahir : Semarang
Tanggal Lahir :1963-10-16
Zodiak : Libra
Pekerjaan : Pelawak, Presenter,Bintang Iklan

Nama: Aziz.
Panggilan: Aziz Gagap.
Sudah Menikah.
Gaya Lawak: seseorang yang Gagap.
Ciri khas: rambut berwarna kuning.
Karier Lawak: bermain di Opera Van Java.
Presenter Acara: Playlist, Derings, Aziz n Beauty.

Yoga Syahputra atau lebih dikenal dengan nama Olga Syahputra adalah seorang aktor, komedi dan pembawa acara Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1983 itu, sering tampil dengan karakter waria di setiap penampilannya.

Abdul Latief yang lebih dikenal sebagai Adul adalah komedian yang juga menjadi presenter. Nama pria kelahiran 8 Juli 1983 ini melejit lewat acara komedi, NGELENONG NYOK.

Pria bertubuh mungil setinggi 125 cm ini memulai karier dalam dunia peran dengan menjadi figuran dalam film KWALITEIT 2.

Mulai tahun 2007, anak keempat dari enam bersaudara ini memiliki acara sendiri bertajuk BELUM CUKUP GEDE di Trans7. Adul kini juga turut bermain dalam acaraKOMEDI BETAWI

KOMUNITAS pelawak di Tanah Air selalu disemarakkan muka-muka baru. Salah satunya Ohang. Pelawak yang pernah tampil di acara SCTV Awards beberapa waktu silam ini memiliki kelebihan memainkan wajah. “Orang bilang, muka saya seperti karet,” katanya. Keinginan Ohang sebenarnya tak hanya sekadar jadi pelawak. Dia ingin menjadi penghibur serba bisa. Pasalnya, dia juga pintar menari dan menyanyi. Bahkan, pernah membuat satu album lagu Sunda. Ohang mulai merintis kariernya saat magang di Gedung Pertunjukan Sandiwara Sunda Miss Tjitjih Jakarta pada 2003 silam. Awalnya, dia hanya pemain gamelan dan penari jaipong. Sesekali dia juga ikut melawak. Namanya mulai dibicarakan setelah bertemu Miing dan Didin Bagito. Ohang diminta ikut dalam pertunjukan kakak beradik itu. “Bukan tampil sendiri, hanya selingan saat layar panggung dibuka atau ditutup. Istilahnyangabeluk,” kata Ohang.

1 Komentar